PEMBUATAN LILIN AROMA TERAPI BERBASIS BAHAN ALAMI

Indonesia dianggap sebagai negara agraris, mengingat melimpahnya sumber daya hayati yang ada di Indonesia. Namun, hingga saat ini, Indonesia belum dapat sepenuhnya memanfaatkan sumber daya hayati yang dimilikinya, termasuk tanaman penghasil minyak atsiri. Hanya beberapa dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan secara global—termasuk nilam, serai, gaharu, cengkeh, melati, kenanga, kayu putih, cendana, dan akar wangi—diproduksi oleh 40-50 jenis tanaman penghasil minyak atsiri di Indonesia. Mengingat hal ini, ada peluang pasar yang besar untuk ekstrak minyak atsiri tumbuhan. Ekstraksi minyak atsiri dari tumbuhan, yang kemudian dapat diubah menjadi aromaterapi adalah salah satu cara yang paling mudah dan efektif untuk menggunakan dan memanfaatkan minyak atsiri. Lilin adalah bahan yang dapat digunakan untuk membuat aromaterapi. Sumbu padat yang dilapisi bahan bakar dan lilin berbahan dasar lilin lebah adalah komponen lilin, yang merupakan jenis sumber penerangan. Hasilnya, lilin yang digunakan untuk aroma terapi yang aman bagi lingkungan.

Siapa di antara kalian yang sering mengeluh tentang bau di rumah atau kamar kalian? Kalian pastinya memilih pengharum ruangan dengan nama terkenal yang tersedia di supermarket untuk menghilangkan bau tak sedap. Seperti yang sudah diketahui umum, pengharum ruangan mengandung bahan kimia berbahaya yang berdampak buruk bagi kesehatan. Meskipun sekarang banyak bisnis penyegar udara yang mengklaim bahwa produk mereka menggunakan bahan-bahan alami, tetapi nyatanya masih mengandung kombinasi bahan kimia. Terlepas dari kenyataan bahwa aroma penyegar udara sangat kuat, bahan kimia ini digunakan untuk menutupi atau menetralisir bau. Selain itu, harga penyegar udara cukup mahal. Sebagai alternatif, kalian dapat membangun sendiri. Salah satu cara merelaksasi pikiran penat saat di rumah atau kamar adalah dengan mencium aromaterapi. Segala lelah dan penat akan segera hilang dan pastinya kalian akan bisa kembali segar dan rileks. Ada banyak sekali pilihan lilin aromaterapi yang hadir di pasaran. Namun, kalian bisa membuat sendiri lilin aromaterapi sesuai dengan keinginan Anda yang pastinya aman dan terbuat dari bahan alami.

Alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan lilin aroma terapi dengan bahan alami antara lain yaitu, panci; wadah kaca (gelas, mangkok); kompor; cetakan; serbet/sarung tangan kain. Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah paraffin; white oil; pewarna; parfum; minyak aromaterapi. Cara pembuatannya yaitu pertama, bahan dasar lilin parafin dan white oil ditim sampai leleh dengan cara isi air ke panci sebanyak setengahnya atau atur supaya tidak tumpah. Kemudian, letakkan dalam wadah kaca yang berisi parafin. Lalu, masukkan pewarna dan bila mau harum bisa ditambahkan parfum dan bila mau digunakan untuk aroma terapi masukkan minyak esential aroma terapi, setelah itu tuang di cetakan atau gelas. Kemudian, dibiarkan beberapa jam baru keluarkan dari cetakan.

Tentukan jenis bahan lilin yang akan kalian gunakan untuk membuat lilin, karena ada beberapa jenis bahan yang dapat kalian pilih. Parafin dengan berat 453,6 gram akan menghasilkan sekitar 591,5 ml lilin cair. Lilin kedelai dengan berat yang sama akan menghasilkan kurang lebih 532,3 ml lilin cair. Lilin lebah dengan berat yang sama akan menghasilkan sekitar 473,2 ml lilin cair. Pada saat membuat lilin, gunakan thermometer untuk memantau suhu bahan lilin. Jika kalian tidak memiliki termometer gula, kalian juga bisa menggunakan termometer daging. Hanya saja perlu diingat bahwa lilin mungkin akan sulit dibersihkan

Parafin adalah bahan tradisional dalam pembuatan lilin dan sampai sekarang masih merupakan bahan yang populer. Parafin paling cocok digunakan oleh pemula karena bahan ini cepat mencair, murah, dan mudah untuk diwarnai atau diberi wewangian. Meski demikian perlu dicatat bahwa bahan kimia yang memancar saat parafin dicairkan akan terasa mengganggu bagi sebagian orang. Lilin kedelai akhir-akhir ini menjadi semakin populer karena mudah digunakan, terbuat dari kacang kedelai dan mudah untuk dibersihkan. Bahan ini juga ramah lingkungan dan dapat terbarukan. Lilin kedelai juga dikenal lebih lambat terbakar daripada bahan lilin lainnya. Lilin lebah adalah bahan yang sepenuhnya alami dan memiliki kemampuan menjernihkan udara, tetapi bahan ini kurang bagus untuk diberi wewangian atau zat pewarna. Minyak esensial umumnya cocok ditambahkan pada lilin lebah, tetapi ingatlah bahwa lilin lebah sudah memiliki wangi alaminya sendiri. Anda juga dapat menggunakan lilin bekas yang telah terbakar, atau yang sebagian terpakai dan meleleh. Memanfaatkan lilin bekas adalah cara yang bagus untuk mendaur ulang lilin. Cukup cairkan saja seperti Anda mencairkan bahan lilin lainnya.

Parafin seharusnya akan mencair saat mencapai suhu antara 50 hingga 60°C. Lilin kedelai seharusnya akan mencair saat mencapai suhu antara 76,6 hingga 82,2°C. Lilin lebah seharusnya akan mencair saat mencapai suhu kira-kira 62,7°C. Anda dapat meneruskan hingga suhu yang lebih tinggi namun jangan sampai melebihi 79,4°. Lilin bekas seharusnya mencair saat mencapai suhu sekitar 85°C. Buanglah sumbunya menggunakan penjepit.

Sumber :

Agusta, A. (2000). Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Bandung: Penerbit Institut Teknologi Bandung. Hal. 101.

Minah, F. N., Poespowati, T., Astuti, S., Muyassaroh, M., Kartika, R., Elvianto, E., ... & Rastini, E. K. (2017). Pembuatan Lilin Aroma Terapi Berbasis Bahan Alami. Industri Inovatif: Jurnal Teknik Industri, 7(1), 29-34.

Created By Departemen Pendidikan dan Pengembangan